Senin, 28 November 2011

TuneUp Utilities 2012

TuneUp Utilities 2012



Setiap sistem operasi perlu dirawat, mulai dari kerapihan file, file yang tak berguna, shortcut yang mati, registry yang corrupt dan sebagainya.
Disinilah peran dari TuneUp Utilities :)

TU dapat digunakan untuk mengoptimalkan:

1. Registry Windows. Wajib untuk di optimalkan karena performance impact-nya terhadap kinerja cukup besar, selain itu registry yang error menyebabkan berbagai masalah pada windows.

2. System. Hal ini mencakup performa windows seperti Defragment, junk file, IE cookies pembersihan shortcut program-program yang hilang.

3. RAM lebih optimal. Pada kondisi standar, windows tak dapat langsung mengosongkan RAM jika anda menutup aplikasi yang cukup besar (mis. Photoshop), dengan menggunakan utility RAM, Windows segera mengosongkan dan mengisi RAM dengan program yang sesuai kebutuhannya.

4. Tampilan Icon, Boot Logo, Logon Screen. Ini hanya untuk memperindah tampilan windows anda. Selain itu, Icon yang tak standar mampu memberikan perbedaan mencolok antara Icon Virus (yang menggunakan icon standar) dengan Icon default yang telah diubah.

TuneUp Utilities 2012 juga memiliki fasilitas seperti Economy Mode, fasilitas tersebut berguna untuk menghemat dalam penggunaan energi/batre, buat pengguna notebook/netbook aplikasi ini sangat cocok bila di gunakan.









Download TuneUp Utilities 2012 Final full keygen

Belajar sambil tidur??

Belajar Sambil Tidur Ternyata Efektif

 

Cara belajar efektif setiap siswa berbeda-beda. Cara belajar yang menyenangkan bagi sebagian siswa juga berbeda-beda. Ada yang merasa efektif belajar sambil mendengarkan lagu-lagu kesayangan baik dari radio atau walkman. Ada pula yang merasa efektif belajar sambil ngemil makanan ringan. Namun ada pula yang efektif belajar tanpa ada suara apapun atau kesibukan apapun, jadi harus konsentarasi penuh dalam suasana sunyi dan tenang. Bagaimana pendapat Anda jika melakukan belajar sambil tidur? Saya percaya sebagian besar pengunjung blog ini tentu tidak sependapat/setuju jika sambil tidur proses belajar bisa efektif. Dan apabila hal itu dilakukan di dalam kelas, wah tentu ini termasuk cara belajar yang aneh!
Namun Anda jangan terburu-buru memvonis dahulu, karena menurut penelitian ilmuwan di Northwestern University bahwa belajar sambil tidur ternyata efektif. Setidaknya itu menurut pendapat mereka. Seberapa efektifkah belajar sambil tidur/tidur sambil belajar itu?
Para ilmuwan kini makin memusatkan perhatiannya pada kemampuan indra dalam meningkatkan memori saat kita tidur. Beberapa tahun lalu, para ilmuwan melaporkan bahwa aroma wewangian saat tidur bisa meningkatkan kemampuan otak dalam menyimpan memori baru.
Studi terkini yang dilakukan para ahli menemukan bahwa suara yang diperdengarkan saat kita tidur memiliki dampak yang serupa dengan wewangian.
Dalam riset yang dilakukan John. D.Rudoy dari Northwestern University diketahui para responden penelitian yang diperdengarkan suara saat tidur memiliki daya ingat lebih baik terhadap memori baru, meski para responden tidak ingat suara apa yang mereka dengar.
“Kita tahu bahwa sistem memori lebih aktif saat kita tidur dan pada saat ini memori bisa diperkuat bila distimulasi,” kata Rudoy yang hasil risetnya dipublikasikan dalam jurnal Science.
Meski demikian, Rudoy tidak ingin terburu-buru menyimpulkan bahwa hasil riset ini menunjukkan bahwa stimulasi indra saat tidur lebih baik dalam proses belajar ketimbang saat kita terjaga.
Penelitian lebih lanjut memang masih diperlukan untuk memahami kaitan antara fungsi kognitif dengan rangsangan indra saat tidur. Perlu dikaji pula apakah sistem belajar saat tidur lebih efektif untuk mengingat dibanding dengan cara tradisional, yakni saat kita terjaga.
Menurut Howard Eichenbaum, Ph.D, ketua Center for Memory and Brain, dari Boston, mengatakan saat manusia tidur, otak akan menyusun kembali stimulus yang diterima menjadi memori dan suara atau bebunyian yang diperdengarkan mungkin memicu ingatan tertentu sehingga kita jadi lebih mudah mengingatnya. KOMPAS.com
Apapun hasil penelitian para intelektual tersebut tetap kita hargai, namun karena baru tahap penelitian dan belum sepenuhnya dapat diterima oleh berbagai disiplin keilmuannya secara umum, maka akan lebih bijaksana apabila kita jangan terlalu cepat menerima hasil penelitian tersebut, apalagi untuk mempraktikkannya di sekolah-sekolah kita. Karena saya percaya siswa-siswi di sekolah kita belum siap untuk diajak belajar dengan cara seperti itu. Apabila tetap dipaksakan tentu hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Entah kalau setelah 50 atau 100 tahun ke depan.

sumber : rachmadwidodo's weblog

Minggu, 27 November 2011

Tangga Nada

Tangga Nada


Tangga nada ditulis dengan abjad "A" sampai "G", selain abjad itu ga tau deh tangga yang mana. Ada yang disebut dengan "Tangga nada dasar" dan ada yang disebut dengan "tangga nada # (baca: kruis/kres) atau b (baca: mol). Mol ini kayak huruf 'b' rada-rada miring dikit. Nantinya baik tangga nada kres atau mol mulai dari 1 kres/mol sampai 7 kres/mol.
Tangga nada dasar adalah tangga nada dengan nada dasar 1 (baca: do) = C. Kenapa tangga nada ini disebut dasar, karena pada tangga nada ini tidak ada kres/mol. Dan dari tangga nada inilah semua perhitungan kres/mol dimulai.
Tangga nada 1=C bila ditulis menjadi : C-D-E-F-G-A-B-ke C lagi . Dengan menulis tangga nada yg ditulis "do sama dengan" bisa diartikan sebagai tangga nada mayor. Kalau tangga nada minor ditulis bukan dengan "do sama dengan", melainkan umumnya "la sama dengan".
Di setiap tangga nada mayor berlaku sebuh hukum yang namanya hukum jarak yaitu: satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah. Dari mana jarak satu atau setengah ini. Bila dijabarkan yang tutungatututunga tadi menjadi : jarak C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F = 1/2, F ke G = 1, G ke A = 1, A ke B = 1, dan B ke C lagi = 1/2. jadi yang berjarak setengah di tangga nada ini adalah dari E ke F dan B ke C.
Kalau tangga nada mayor rumusnya tu-tu-nga-tu-tu-tu-nga, kalau yang minor rumusnya: satu-setengah- satu - satu -setengah- satu - satu. Sehingga di tangga nada dasar minornya adalah : A-B-C-D-E-F-G-A
Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C
Tangga nada 1# : G-A-B-C-D-E-F#-G

Untuk menentukan nada-nadanya pake rumus satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah di atas.
Uraiannya : G ke A =1, A ke B = 1, B ke C = 1/2, C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F# = 1, dan F# ke G = 1/2.
Sehingga bila diteruskan menjadi :
Tangga nada 2# : D-E-F#-G-A-B-C#-D
Tangga nada 3# : A-B-C#-D-E-F#-G#-A
Tangga nada 4# : E-F#-G#-A-B-C#-D#-E
Tangga nada 5# : B-C#-D#-E-F#-G#-A#-B
Tangga nada 6# : F#-G#-A#-B-C#-D#-E#-F#
Tangga nada 7# : C#-D#-E#-F#-G#-A#-B#-C#
Terhenti sampai 7# ,karena semua nadanya udah jadi #, sebenernya masih bisa dilanjutin, cuma nanti ada nada yang ## (dobel kres).

Sedangkan untuk tangga nada mol rumusnya nada dasar diambil dari nada keempat tangga nada sebelumnya, dan rumus urutannya seperti di atas juga (satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah).

Sehingga urutannya begini:
Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C
Tangga nada 1b : F-G-A-Bb-C-D-E-F
Tangga nada 2b : Bb-C-D-Eb-F-G-A-Bb
Tangga nada 3b : Eb-F-G-Ab-Bb-C-D-Eb
Tangga nada 4b : Ab-Bb-C-Db-Eb-F-G-Ab
Tangga nada 5b : Db-Eb-F-Gb-Ab-Bb-C-Db
Tangga nada 6b : Gb-Ab-Bb-Cb-Db-Eb-F-Gb
Tangga nada 7b : Cb-Db-Eb-Fb-Gb-Ab-Bb-Cb

Jadi ada yang namanya chord I sampe VII
Chord I terdiri dari nada pertama, ketiga, dan kelima dari suatu tangga nada.
Misalnya: kalau tangga nada C, chord I-nya terdiri dari nada C,E, dan G. Jadi jangan disebut do, mi, sol, tapi C,E,G.
Chord II terdiri dari nada ke-2, ke-4, dan ke-6
Chord III terdiri dari nada ke-3, ke-5, dan ke-7
Chord IV terdiri dari nada ke-4, ke-6, dan ke-1 (mestinya sih nada ke-8, tapi karena setelah nada ke-7 balik lagi ke-1 jadi kita sebut aja nada ke-1)
Chord V terdiri dari nada ke-5, ke-7, dan ke-2
Chord VI terdiri dari nada ke-6, ke-1, dan ke-3
Chord VII terdiri dari nada ke-7, ke-2, dan ke-4

Pada setiap chord I-VII ini juga berlaku rumus jarak (lihat di trit pertama)
Chord I rumus jaraknya 2 - 1,5
Chord II rumus jaraknya 1,5 - 2
Chord III rumus jaraknya 1,5 - 2
Chord IV rumus jaraknya 2 - 1,5
Chord V rumus jaraknya 2 - 1,5
Chord VI rumus jaraknya 1,5 - 2
Chord VII rumus jaraknya 1,5 - 1,5

Jadi jika kita gunakan tangga nada C (do=C) aturan ini menjadi :
Chord I terdiri dari C,E,G (jarak dari C ke E = 2, dan dari E ke G = 1,5)
Chord II terdiri dari D,F,A
Chord III terdiri dari E,G,B
Chord IV tediri dari F,A,C
Chord V terdiri dari G,B,D
Chord VI terdiri dari A,C,E
Chord VII terdiri dari B,D,F

Nah misalnya kita pake tangga nada D (do=D) jadinya :
Chord I : D,F#,A
Chord II : E,G,B
Chord III : F#,A,C#
Chord IV : G,B,D
Chord V : A, C#, E
Chord VI : B, D, F#
Chord VII : C#, E, G

sumber : carapedia

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More